Jadi Hafiz Cilik, Orangtua Muhammad Naja Hudia Afifurrahman beberkan Rahasia anaknya Bisa jadi Hafiz Quran...

sumber foto : instagram

Muhammad Naja Hudia Afifurrahman atau biasa disapa Naja merupakan hafiz cilik yang berasal dari Mataram Nusa Tenggara Barat. Bocah berusia 12 tahun tersebut menjadi sorotan setelah berhasil khatam hafalan 30 juz Al Quran.

Kemampuan Naja dinilai istimewa mengingat ia memiliki kekurangan pada tubuhnya dan hanya bisa duduk di atas kursi roda. Meski memiliki kekurangan, namun hal itu tak menghalangi Naja hingga ia mampu menjadi seorang hafidz Al Quran.

Luar biasanya, Naja yang masih belia saat ini telah mengkhatamkan hafalan Al Quran 30 juz mutkin. Ia mengaku mulai menghafal Al Quran sejak umur 9 tahun hingga bisa mengkhatamkan sempurna 30 juz pada usia 12 tahun.

Namanya pun saat itu sempat menjadi perbincangan, ketika ia mengikuti ajang Hafiz Indonesia di salah satu stasiun TV swasta mewakili provinsi NTB tahun 2019.

Meski ia tidak membawa pulang gelar juara, Naja sempat menjadi perbincangan saat kakinya dicium oleh almarhum Syekh Ali Jaber.

Baru-baru ini Naja diundang oleh ketua Yayasan Pondok Pesantren Al-Masyhudien NW Kawo Lombok Tengah untuk memberikan motivasi kepada para santri di Ponpes tersebut.

Naja yang saat itu terlihat didampingi oleh kedua orang tuanya tampil memberikan pandangan serta memotivasi untuk menghilangkan keraguan dan kekurangan yang dimiliki.

Saat itu ketua Yayasan beserta dua Tuan Guru meminta Naja agar melanjutkan ayat-ayat Al Quran yang dibacakan. Hal yang paling memukau, bahwa tak satu pun dari pertanyaan para Tuan Guru yang tidak bisa dijawab oleh Naja, bahkan lengkap dengan ayat, surat, dan juz.

Muhammad Naja Hudia Afifurrahman adalah seorang hafiz cilik kebanggaan NTB yang diharapkan dapat menjadi inspirasi dan motivasi bahwa kekurangan dan keterbatasan bukan menjadi halangan untuk bisa berprestasi seperti yang ia lakukan.***

Menariknya, menjadi hafiz cilik ternyata bukanlah keinginan dari kedua orangtuanya. Namun, sewaktu masih dalam kandungan, Ibunya sering memperdengarkan Naja murotal Al-Qur´an. Kemudian, saat hamil 4 bulan, Ibunya sering mengundang anak yatim dan tetangga untuk bersama membaca Al-Qur´an hingga khatam. (rka)

sumber : wartalombok.pikiran-rakyat.com