Ringkas dan Rinci jangan sampai salah !!! Buya Yahya memaparkan cara umat muslim memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

 


Penceramah Buya Yahya memaparkan cara umat muslim memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Disebutkan Buya Yahya, kebenaran terkait Maulid Nabi yaitu Nabi Muhammad SAW tidak memperingati hari lahir atau maulidnya sendiri.

Kendati demikian, Buya Yahya mengatakan peringatan maulid Nabi SAW adalah upaya umat muslim menghadirkan sosok teladan dan panutan dengan cara melakukan sunnah-sunnah yang diajarkan Rasulullah SAW.

Saat ini umat Islam memasuki bulan Rabiul Awal 1446 Hijriyah atau dikenal pula dengan bulan maulid Nabi, bulan ketiga dalam sistem penanggalan Islam.

Di sejumlah daerah di Indonesia memiliki tradisi merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW setiap masuk Rabiul Awal.

Acara Maulid Nabi biasanya digelar di tempat keagamaan umat Islam, mesjid atau musholla.

Buya Yahya menjelaskan Nabi Muhammad SAW memang tidak memperingati hari lahirnya, akan tetapi Rasulullah SAW adalah sosok yang dicontoh untuk kaum muslimin.


"Semua yang ada pada Nabi Muhammad SAW perlu dihadirkan, cara menghadirkannya adalah salah satunya memperingati Maulid Nabi SAW," jelas Buya Yahya dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.


Semua yang perlu ditiru dari Nabi Muhammad SAW yakni semua gerak-gerik Nabi Muhammad SAW, tak hanya senyum dan lirikan Nabi namun semua dari Rasulullah SAW.


Terkait hari kelahiran Nabi SAW, beliau pernah bersabda tentang anjuran Puasa Senin Kamis, Rasulullah SAW berpuasa di hari Senin sebab itu hari lahirnya.


Tak hanya mengenai kelahiran Nabi SAW yang sangat istimewa, lebih dari itu Buya Yahya mengatakan acara peringatan maulid adalah sarana untuk menghadirkan sunnah-sunnah Nabi SAW.


"Perlu dipahami perayaan maulid Nabi SAW adalah bagaimana sebuah perkumpulan yang dihadirkan untuk memotivasi dan mengajak saudara muslim untuk lebih mengenal, mencintai, dan membela Nabi Muhammad," terang Buya Yahya.


Apabila dibandingkan dengan para Sahabt Nabi SAW yang memang tidak merayakan maulid Nabi adalah sebuah komparasi yang keliru, sebab Sahabat telah merasakan puncak kecintaan kepada Rasulullah SAW.


Sampai dalam satu kisah hadits shahih, rasa cinta Sahabat kepada Nabi Muhammad SAW, dahak Nabi SAW saja kalau sempat disambut untuk diusapkan di wajah, lalu ketika Nabi SAW berwudhu para Sahabat berebut untuk mendapatkan percikannya.


Para Sahabat juga berjuang membela Nabi SAW, jika ada yang berpaling dari Nabi Muhammad maka Sahabat sedih menitikkan air mata.


"Sahabat setiap saat bertambah terus cinta kepada Nabi Muhammad, sedangkan kita umat muslim tidak melihat Nabi secara langsung maka perlu melihat sejarah Nabi SAW," papar Buya Yahya.


Menurut Buya Yahya, sebagian yang menentang acara Maulid Nabi adalah yang mengubah definisi Maulid itu sendiri.


Ada yang menyebut acara maulid memang tidak pernah dilakukan Nabi Muhammad SAW, itu memang benar namun esensi peringatan maulid tidak demikian.


Dalam perkumpulan maulid Nabi, jamaah-jamaah yang hadir diberi motivasi untuk mengenal, mencintai, dan membela Nabi Muhammad SAW.


"Peringatan maulid Nabi ada tujuan, bukan hanya urusan makan-makan itu tambahannya, di balik itu ada sedekah, silaturahmi, tujuan utamanya adalah kenal Nabi Muhammad SAW," urai Buya Yahya.


Di bulan Rabiul Awal, umat muslim dianjurkan memperbanyak sholawat, berikut bacaan sholawat sesuai sunnah.


Bacaan Sholawat Nabi Muhammad SAW


اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ


“Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad.”


Artinya: “Ya Allah, berikanlah rahmat-Mu kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad.”


Bacaan Sholawat Ibrahimiyah


اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كما صَلَّيْتَ عَلَى إبْرَاهِيمَ وعلى آلِ إبْراهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كما بَاركْتَ عَلَى إبْرَاهِيمَ وَعَلَى آل إبراهيم في العالَمِينَ إنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ  


Allohumma solli 'alaa muhammad, wa 'alaa aali muhammad, kamaa sollaita 'alaa aali ibroohim, wa baarik 'alaa muhammad, wa 'alaa aali muhammad, kamaa baarokta 'alaa aali ibroohim, fil 'aalamiina innaka hamiidummajiid.


Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Limpahkan pula keberkahan bagi Nabi Muhammad dan bagi keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan keberkahan bagi Nabi Ibrahim dan bagi keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya di alam semesta Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung.”


Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id 

Belum ada Komentar untuk "Ringkas dan Rinci jangan sampai salah !!! Buya Yahya memaparkan cara umat muslim memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW."

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel