'Allahu Akbar!' Ayah Takbir Bayinya Senyum Diangkat dari Reruntuhan Gempa, Sempat Dikira Meninggal

 


Haru ayah sempat mengira bayinya meninggal tertimbun reruntuhan gempa Cianjur, ternyata masih hidup, senyum saat diselamatkan.

Agus Rahmad Hidayat warga Kampung Pasir Sapi, Desa Sukamulya, Cugenang merasakan sendiri adanya mukjizat di tengah bencana gempa yang tnegah ia alami.

Rahmat bercerita saat kejadian Senin (21/11/2022) 13.20 WIB dirinya tengah berada di luar rumah bersama anak pertama dan istri tercinta Adah Rosidah.

Kala itu tiba-tiba gempa Cianjur mengguncang Kampung Pasir Sapi.

"Pas kejadian gempa Cianjur, saya lagi di luar bersama anak pertama dan istri saya. Saya sempat ngeblank beberapa saat" kata Rahmat kepada Tribunnews.com, Kamis (24/11/2022).

Tetapi teriakan istri saya mengingatkan bahwa anak kedua masih di dalam rumah menyadarkan saya.

"Syakila, itu dedenya masih di dalam," teriak Adah Rosidah kala kejadian seperti yang diceritakan Rahmat.

Setelah mendengarkan teriakan istirnya. Rahmat langsung berlari menuju ke dalam rumah.

"Saya langsung lari ke dalam rumah tidak mikirin masih ada gempa atau tidak," sambungnya.

Dikatakan Rahmat saat tiba di depan kasur buah hatinya ternyata sudah tertimpa dengan tembok berukuran 140x2 meter.

"Saya membersihkan tumpukan bata pertama yang paling atas pas dada karena memang yang harus tolongin mukanya dulu," tuturnya.

Rahmat mengungkapkan ketika muka bayinya sudah terlihat perasaannya tidak enak

"Pas kelihatan mukanya merem. Itu perasaaan sudah tidak enak jangan-jangan meninggal," sambungnya.

Kemudian Rahmat bercerita ketika anaknya diangkat ternyata membuka mata dan tersenyum.

"Pas saya angkat dedek bayi melek dan senyum. Di situ saya teriak-teriak takbir (allahuakbar)," ungkapnya.

Rahmat mengungkapkan mengapa anak tercintanya bernama Shakila Hafsah itu bisa selamat dikarenakan tembok yang menimpa anaknya.

Terhalang reruntuhan yang sudah lebih dulu terjatuh.

"Dede bayi lagi ada di kasur lalu saat gempa sudah ada tumpukan batu yang jatuh lebih dulu. Kemudian setelah itu tembok baru menimpa dedek bayi, jadi dedek bayi engga kena kejatuhan tembok besar," tuturnya.

Adapun keadaan Shakila Hafsah bayi berumur enam bulan itu sehat walafiat.

Hanya luka beberapa goresan di wajah dampak dari reruntuhan tembok.

'Itu Anak Saya Bajunya Merah' Tangis Korban Gempa Cianjur, Temukan Anaknya Sudah di Kantong Jenazah

Tangis seorang ayah pecah melihat anaknya tewas jadi korban gempa Cianjur.

Deden tak kuasa menahan tangis saat tim gabungan TNI, Polri, Basarnas dan relawan menemukan jasad anaknya.

Deden mengenali jasad anak yang sudah berada di dalam kantong jenazah lewat pakaian yang dipakai.

"Iya, itu anak saya.

Bajunya merah," ujar pria ini seraya terisak.

Momen menyedihkan ini terjadi di Cugenang, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022) kemarin.

Daerah itu mengalami dampak kerusakan serius dari gempa Cianjur.

Sejak Selasa pagi, Sedari pagi, Deden menanti kepastian keberadaan sang buah hati setelah kejadian gempa Cianjur

Sejak Selasa pagi, Sedari pagi, Deden menanti kepastian keberadaan sang buah hati.

Sekira pukul 13.24 WIB, barulah ada titik terang tentang nasib keluarganya.

Hanya saja bukan kabar baik yang didapat, melainkan berita duka.

Tim evakuasi korban gempa Cianjur berhasil menemukan mayat seorang anak. Dan selanjutnya, seperti yang disampaikan di atas.

Ketika tangisan Deden semakin keras, kemudian petugas evakuasi korban gempa Cianjur berikan pelukan belasungkawa untuk menenangkannya.

Suara petugas ramai teriakan, "Bapaknya ikut, bapaknya ikut mobil ambulans".

Dengan berlahan Deden menuju mobil ambulans diiringi pelukan petugas.

"Kasih tahu keluarga ya pak," terdengar suara petugas.

Saat Deden masuki mobil ambulans untuk pastikan anak tersebut benar-benar buah hatinya. Terdengar terikakan keras dari dalam mobil ambulans.

"Ya Allah.... Naaak," terdengar teriak histeris Deden saat pastikan jenazah tersebut merupakan anaknya.

Sambil menunduk dan menangis keras Deden seakan tidak menyangka mayat tersebut benar-benar buah hati tercintanya.

Kemudian sirine ambulan terdengar sangat kencang mengantarkan Deden dan jenazah anak tercintanya ke rumah rumah sakit terdekat.

Istri Sempat Video Call

Tak hanya kehilangan anak, Deden rupanya juga masih mencari keberadaan sang istri.

Sebelum tertimbun tanah longsor akibat gempa Cianjur, istri dan anak Deden sempat melakukan video call dengannya.

Ibu dan anak itu berpesan satu hal kepada Deden.

Diketahui, gempa 5,6 magnitudo di Cianjur pada Senin (22/11/2022) siang, telah mengakibatkan terjadinya tanah longsor yang menimbun istri dan anak bungsunya yang sedang berada di sebuah warung.

Deden pun menceritakan momen terakhirnya berkomunikasi dengan istri dan anak bungsunya tersebut.

Menurutnya, pada pukul 13.00 WIB, atau beberapa menit sebelum gempa tersebut terjadi, sang istri menghubungi dirinya.

Saat itu, istri dan anaknya melakukan panggilan telepon video padanya.

Istri dan anaknya itu sedang berada di warung yang jadi lokasi longsor.

Istri dan anak bungsunya itu saat video call meminta Deden untuk cepat pulang.

Deden yang sedang di jalan menuju arah pulang pun mengiyakan keduanya.

Namun siapa sangka beberapa menit kemudian gempa pun mengguncang wilayah Kabupaten Cianjur.

Warung tempat anak dan istrinya itu tertimbon longsor akibat gempa tersebut.

Alhasil keluarga tercintanya itu pun ikut tertimbun longsoran tersebut.

Ia pun tak menyangka bahwa permintaan pulang dari anak dan istrinya itu justru malah mereka yang hilang tertimbun longsor.

Tubuh anak dan istrinya itu belum dievakuasi oleh petugas karena terkendala alat dan akses jalan yang tertutup longsoran.

Sambil menutup sebagian wajahnya menggunakan kain sarung, Deden pun menuturkan momen komunikasi terakhirnya dengan istri dan sang anak.

"Video call jam 1 teh, 'yah uwih ya uwih' katanya. 'Iya ayang pulang ini lagi di jalan'," ujarnya dilansir dari Youtube CNN Indonesia via TribunBogor, Selasa (22/11/2022).

Menurutnya setelah itu istri dan anaknya tidak ada kabar lagi, usai tertimbun longsor.

"Itu terakhir kali," katanya sambil menangis.

"Keluarga bapak ada di mana sekarang?," tanya wartawan.
"Ada si sana," katanya sambil menunjuk ke belakang dan menutupi wajahnya karena menangis.

"Di sana di mana?," tanya wartawan lagi.

"Di sana tertimbun, sama warung-warungnya. Di warung ada dua, istri sama anak saya yang paling bontot," katanya sambil terus menangis.

Ia pun mengatakan bahwa anak dan istrinya itu belum dievakuasi. (Tribun Bogor/Tribun Jatim)



Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com 

Belum ada Komentar untuk "'Allahu Akbar!' Ayah Takbir Bayinya Senyum Diangkat dari Reruntuhan Gempa, Sempat Dikira Meninggal "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel